Bank BRI Indonesia Open 2018
Justin Harding Makin Melejit, Naarajie Mulai Bertaji
Jakarta � Justin Harding bertahan di puncak
klasemen sementara Bank BRI Indonesia Open 2018.
Pegolf asal Afrika Selatan ini mencetak 66
pukulan atau 6 di bawah par di Pondok Indah Golf
Course, Jakarta, Sabtu (14/7). Dengan hasil itu,
Justin memimpin dengan total 199 pukulan atau 17
di bawah par.
�Seperti yang saya sebutkan kemarin, saya
berjuang dengan udara panas. Tapi sesungguhnya
itu membuat saya lebih fokus di lapangan. Saya
bermain solid hari ini. Saya tidak membuat
kesalahan di green dan hanya satu kekeliruan di
satu fairway. Dengan sedikit keberuntungan, saya
bisa melewatinya. Saya sangat menantikan bermain
bersama teman saya Scott Vinent besok,� kata
Justin.
Scott Vincent berada di posisi kedua, terpaut
dua pukulan dari Justin. Pegolf yang berasal
Zimbabwe ini selama dua hari berturut-turut
masing-masing mencetak 6 di bawah par. Sihwan
Kim dari Amerika Serikat menyusul di peringkat
ketiga dengan 123 pukulan atau 13 di bawah par.
Empat pemain yang tertinggal satu pukulan ties
di posisi keempat, yaitu Matthew Millar,
Chapchai Nirat, Udayana Mane dan Angelo Que.
Di babak ini masih ada dua pegolf pro Indonesia
yang tersisa, yaitu George Gandranata dan Jordan
Irawan. George yang selama dua hari terakhir
mengumpulkan hasil even, mencetak 76 pukulan
atau 4 di atas par. Sementara Jordan yang
sebelumnya mengumpulkan hasil 1 di atas par
berhasil mencetak 70 pukulan atau 2 di bawah par
di pertandingan hari ketiga. Saat ini dia
mengumpulkan 215 puklan atau 1 di bawah par.
Naarajie Cetak 4 di Bawah Par
Pegolf tim nasional Indonesia, Naarajie Emeral
Ramadhan Putra mulai menunjukkan tajinya. Di
hari ketiga ini, dia mencetak 68 pukulan atau 4
di bawah par. Ini adalah penampilan terbaiknya
dalam tiga hari pertandingan di Bank BRI
Indonesia Open 2018. Dua hari sebelumnya
mencetak 74 atau 2 di atas par dan 70 atau 2 di
bawah par.
Naarijie yang start di hole mencetak
double
bogey di hole 11 dan bogey di hole kedua. Namun,
dia langsung bisa membayarnya dengan mencetak
lima birdie. Empat birdie lainnya dicetak di
hole tiga, enam, tujuh, empat belas, dan delapan
belas. Di hole kesembilan membuat kejutan dengan
mencetak eagle.
�Saya bermain pelan-pelan, tidak ngotot.
Second
nine sudah mulai bisa menguasai permainan,
dimana bisa membuat 3 birdie dan satu eagle.
Iron saya lagi bagus di second nine,� kata
Naarajie salah satu pegolf andalan Indonesia di
Asian Games bulan Agustus mendatang.
Naarajie mengaku lebih percaya diri di hari
ketiga ini. �Hari pertama saya slow start,
kepikiran tidak bisa lolos cutt-off,� lanjut
pegolf yang dilatih oleh dua pelatih asal
Australia, David Milne dan Lawrie Montague.
Menurutnya, lapangan golf Pondok Indah merupakan
lapangan yang cukup sulit untuk ditaklukkan.
Lapangannya tricky, green-nya licin, dan
rough-nya tebal. Di turnamen ini, green-nya
lumayan susah dibaca.
Namun, Naarajie tetap optimistis bisa merebut
medali di Asian Games. �Masih ada waktu satu
bulan untuk menghafal lapangan. Itu salah satu
kuncinya. Saya pribadi masih optimistis bisa
merebut medali,� kata dia. Naarajie mempunyai
track record yang cukup baik di berbagai
turnamen internasional. Pada kualifikasi Faldo
Series di Indonesia tahun lalu, dia berhasil
mencetak 20 di bawah par, dimana pada salah satu
hari mencetak 63 pukulan atau 9 di bawah par.
Dengan modal ini, Naarajie siap membela
Indonesia di Asia Games bersama rekan- rekan
satu timnya. Mereka adalah Jonathan Wiyono,
Kevin Caesario Akbar, dan Almay Rayhan.
Almay mencetak 70 pukulan atau 2 di bawah par
pada pertandingan hari ketiga ini. Total
mengumpulkan 214 pukulan atau 2 di bawah par.
Sementara Kevin yang sehari sebelumnya mencetak
hasil terbaik dibandingkan pegolf amatir
lainnya, di hari ketiga ini mencetak 73 pukulan
atau 1 di atas par. Total 215 pukulan atau 1 di
bawah par.
|